Minggu, 23 April 2017

MANAJEMEN NYERI NON FARMAKOLOGIS


MANAJEMEN NYERI NON FARMAKOLOGIS



Tindakan keperawatan yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan rasa nyaman (bebas dari nyeri) tanpa menggunakan obat-obatan farmakologi. Beberapa manajemen nyeri non farmakologis yang dapat dilakukan adalah :

  1. Distraksi

Teknik distraksi adalah teknik mengalihkan perhatian pasien pada hal-hal lain sehingga pasien akan lupa terhadap nyeri yang dialami. Teknik distraksi dapat dilakukan dengan melakukan hal yang disukai, misalkan menonton tv, mendengarkan musik, membaca buku. Melakukan kompres hangat pada bagian tubuh yang nyeri merupakan metode distraksi.

  1. Massage atau pijatan

Merupakan manipulasi yang dilakukan pada jaringan lunak yang bertujuan untuk mengatasi masalah fisik, fungsional atau terkadang psikologi. Pijatan dilakukan dengan penekanan terhadap jaringan lunak baik secara terstruktur ataupun tidak, gerakan-gerakan atau getaran, dilakukan menggunakan bantuan media ataupun tidak. Beberapa teknik massage yang dapat dilakukan untuk distraksi adalah sebagai berikut:

No
Teknik Massage
Gambar
1
Remasan. Usap otot bahu dan remas secara bersamaan.
2
Selang-seling tangan. Memijat punggung dengan tekanan pendek, cepat dan bergantian tangan.

3
Gesekan. Memijat punggung dengan ibu jari, gerakannya memutar sepanjang tulang punggung dari sacrum ke bahu.

4
Eflurasi. Memijat punggung dengan kedua tangan, tekanan lebih halus dengan gerakan ke atas untuk membantu aliran balik vena.

5
Petriasi. Menekan punggung secara horizontal. Pindah tangan anda dengan arah yang berlawanan, menggunakan gerakan meremas.

6
Tekanan menyikat. Secara halus, tekan punggung dengan ujung-ujung jari untuk mengakhiri pijatan.




  1. Guided Imaginary

Merupakan upaya yang dilakukan untuk mengalihkan persepsi rasa nyeri  dengan mendorong pasien untuk mengkhayal dengan bimbingan. Tekniknya sebagai berikut:

  1. Atur posisi yang nyaman pada klien.
  2. Dengan suara yang lembut, mintakan klien untuk memikirkan hal-hal yang menyenangkan atau pengalaman yang membantu penggunaan semua indra.
  3. Mintakan klien untuk tetap berfokus pada bayangan yang menyenangkan sambil merelaksasikan tubuhnya.
  4. Bila klien tampak relaks, perawat tidak perlu bicara lagi.
  5. Jika klien menunjukkan tanda-tanda agitasi, gelisah, atau tidak nyaman, perawat harus menghentikan latihan dan memulainya lagi ketika klien siap.

  1. Relaksasi

Teknik relaksasi didasarkan kepada keyakinan bahwa tubuh berespon pada kecemasan yang merangsang pikiran karena nyeri atau kondisi penyakitnya. Teknik relaksasi dapat menurunkan ketegangan fisiologis. Teknik ini dapat dilakukan dengan kepala ditopang dalam posisi berbaring atau duduk dikursi. Hal utama yang dibutuhkan dalam pelaksanaan teknik relaksasi adalah klien dalam posisi yang nyaman, klien dengan pikiran yang beristirahat, dan lingkungan yang tenang.

Teknik relaksasi banyak jenisnya, salah satunya adalah relaksasi autogenic. Relaksasi ini mudah dilakukan dan tidak berisiko. Ketika melakukan relaksasi autogenic, seseorang membayangkan dirinya berada didalam keadaan damai dan tenang, berfokus pada pengaturan napas dan detakan jantung. Langkah-langkah latihan relaksasi autogenic adalah:

  1. Persiapan sebelum memulai latihan

  1. Tubuh berbaring, kepala disanggah dengan bantal, dan mata terpejam.
  2. Atur napas hingga napas menjadi lebih teratur.
  3. Tarik napas sekuat-kuatnya lalu buang secara perlahan-lahan sambil katakan dalam hati ‘saya damai dan tenang’.

  1. Langkah 1 : merasakan berat

  1. Fokuskan perhatian pada lengan, bayangkan kedua lengan terasa berat. Selanjutnya, secara perlahan-lahan bayangkan kedua lengan terasa kendur, ringan, sehingga terasa sangat ringan sekali sambil katakan ‘saya merasa damai dan tenang sepenuhnya’.
  2. Lakukan hal yang sama pada bahu, punggung, leher dan kaki.

  1. Langkah 2 : merasakan kehangatan

  1. Bayangkan darah mengalir keseluruh tubuh dan rasakan hawa hangatnya aliran darah, seperti merasakan minuman hangat, sambil mengatakan ‘saya merasa senang dan hangat’.
  2. Ulangi enam kali.
  3. Katakan dalam hati ‘saya merasa damai, tenang’.

  1. Langkah 3 : merasakan denyut jantung

  1. Tempelkan tangan kanan pada dada kiri dan tangan kiri pada perut.
  2. Bayangkan dan rasakan jantung berdenyut dengan teratur dan tenang. Sambil katakan ‘jantungnya berdenyut dengan teratur dan tenang’.
  3. Ulangi enam kali.
  4. Katakan dalam hati ‘saya merasa damai dan tenang’.

  1. Langkah 4 : latihan pernapasan

  1. Posisi kedua tangan tidak berubah.
  2. Katakan dalam diri ‘napasku longgar dan tenang’
  3. Ulangi enam kali.
  4. Katakan dalam hati ‘saya merasa damai dan tenang’.

  1. Langkah 5 : latihan abdomen

  1. Posisi kedua tangan tidak berubah. Rasakan pembuluh darah dalam perut mengalir dengan teratur dan terasa hangat.
  2. Katakan dalam diri ‘darah yang mengalir dalam perutku terasa hangat’.
  3. Ulangi enam kali.
  4. Katakan dalam hati ‘saya merasa damai dan tenang’.



  1. Langkah 6 : latihan kepala

  1. Kedua tangan kembali pada posisi awal.
  2. Katakan dalam hati ‘kepala saya terasa benar-benar dingin’
  3. Ulangi enam kali.
  4. Katakan dalam hati ‘saya merasa damai dan tenang’.

  1. Langkah 7 : akhir latihan

Mengakhiri latihan relaksasi autogenik dengan melekatkan (mengepalkan) lengan bersamaan dengan napas dalam, lalu buang napas pelan-pelan sambil membuka mata.

  1. Kompres Hangat

Merupakan tindakan dengan memberikan kompres hangat untuk memenuhi kebutuhan rasa nyaman, mengurangi atau membebaskan nyeri, mengurangi atau mencegah terjadinya spasme otot, dan memberikan rasa hangat.

Penggunaan kompres hangat :

  1. Bagi orang yang demam
  2. Untuk cedera lama
  3. Untuk pengobatan nyeri dan merelaksasi otot-otot yang tegang tetapi tdk boleh digunakan untuk yang cedera akut atau ketika masih bengkak.
  4. Untuk perut kembung

Persiapan alat dan bahan :

  1. Botol berisi air hangat
  2. Termometer air
  3. Kain pembungkus

Cara Kerja :

  1. Cuci tangan
  2. Jelaskan pada pasien mengenai prosedur yang akan dilakukan
  3. Isi botol dengan air hangat
  4. Tutup botol yang telah diisi air hangat kemudian dikeringkan
  5. Masukkan botol ke dalam kantong kain. Bila menggunakan kain, masukkan kain pada air hangat lalu diperas.
  6. Tempatkan botol/kain yang sudah diperas pada daerah yang akan dikompres.
  7. Angkat botol/kain tersebut setelah 20 menit, kemudian isi lagi botol/masukkan lagi kain ke dalam air hangat lalu peras. Taruh lagi botol/kain pada daerah yang akan dikompres.
  8. Catat perubahan yang terjadi selama tindakan.
  9. Cuci tangan.









  1. Kompres Dingin

Merupakan tindakan dengan memberikan kompres dingin untuk memenuhi kebutuhan rasa nyaman, mengurangi rasa nyeri, mencegah edema, dan mengontrol peredaran darah dengan meningkatkan vasokonstriksi.

Penggunaan kompres dingin :

  1. Cedera tiba-tiba atau yang baru terjadi
  2. Untuk keseleo pergelangan kaki, cedera berlebihan pada atlet atau luka memar
  3. Membantu mengobati luka bakar dan jerawat
  4. Post tonsilektomi

Persiapan alat dan bahan :

  1. Air dingin/es batu
  2. Kain/kantong pelindung
  3. Kantong es atau sejenisnya

Cara Kerja :

  1. Cuci tangan.
  2. Jelaskan pada pasien mengenai prosedur yang akan dilakukan.
  3. Masukkan air dingin/es batu pada kantong es. Bila menggunakan kain, masukkan kain pada air dingin lalu diperas.
  4. Letakkan kantong/kain pada daerah yang akan dikompres seperti di daerah aksila, di daerah yang sakit.
  5. Catat perubahan yang terjadi selama tindakan.
  6. Cuci tangan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar