Resume “Tanda-Tanda Dini Bahaya/
Komplikasi Ibu Dan Janin Masa Kehamilan Lanjut”
Nama:
Notin Lolita
NIM:16140148
Kelas:
B.13.2
PROGRAM STUDI D.IV BIDAN PENDIDIK
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA
2016/2017
Tanda-Tanda Dini Bahaya/ Komplikasi
Ibu Dan Janin Masa Kehamilan Lanjut
1.Perdarahan Pervaginam
Perdarahan per vaginam pada
kehamilan lanjut terjadi setelah kehamilan 28 minggu. Perdarahan antepartum
dapat berasal dari kelainan plasenta (plasenta previa, solusio plasenta atau
perdarahan yang belum jelas sebabnya).
Pada awal kehamilan, ibu mungkin
akan mengalami perdarahan yang sedikit (spotting) di sekitar waktu pertama
terlambat haid. Perdarahan ini adalah perdarahan implantasi (penempelan hasil
konsepsi pada dinding rahim) dan ini normal terjadi. Pada waktu yang lain dalam
kehamilan, perdarahan ringan mungkin terjadi pertanda servik yang rapuh
(erosi). Perdarahan semacam ini mungkin normal atau mungkin suatu tanda adanya
infeksi.
Perdarahan yang tidak normal adalah
perdarahan yang banyak, merah atau disertai nyeri. Perdarahan ini dapat berarti
keguguran, kehamilan mola (hamil anggur) atau kehamilan ektopik (kehamilan di
luar rahim),plasenta previa (plasenta meutupi jalan lahir) atau solusio
plasenta.
1.
Plasenta previa
Plasenta previa adalah plasenta yang letaknya abnormal, yaitu pada segmen bawah
uterus sehingga dapat menutupi sebagian atau seluruh pembukaan jalan-lahir.
Pada keadaan normal plasenta terletak di bagian atas.
Klasifikasi plasenta previa didasarkan atas terabanya jaringan plasenta melalui
pembukaan jalan lahir pada waktu tertentu:
·
Palsenta previa totalis apabila
seluruh ostium internum tertutup oleh plasenta.
·
Plasenta previa lateralis/ parsialis
apabila hanya sebagian dari ostium tertutup oleh plasenta.
·
Plasenta previa marginalis hanya
pada pinggir ostium terdapat jaringan plasenta.
Pada inspeksi dijumpai :
·
Perdarahan per vaginam encer sampai bergumpal.
·
Pada perdarahan yang banyak, ibu tampak
anemis.
Pemeriksaan fisik ibu
·
Dijumpai keadaan bervariasi dari
keadaan normal sampai syok.
·
Kesadaran penderita bervariasi dari
kesadaran baik sampai koma.
·
Pada pemeriksaan, dapat dijumpai, tekanan
darah, nadi, dan pernapasan dalam batas normal. Tekanan darah, nadi, dan
pernapasan meningkat. Daerah ujung menjadi dinginTampak anemis.
Pemeriksaan khusus kebidanan
1.
Palpasi abdomen
— Janin belum cukup bulan, tinggi
fundus uteri sesuai dengan umur kehamilan.
— Karena plasenta di segmen bawah
rahim, dapat dijumpai kelainan letak janin dalam rahim dan bagian terendah
masih tinggi.
1.
Pemeriksaan denyut jantung janin
— Bervariasi dari normal sampai
asfiksia dan kematian janin dalam rahim.
1.
Pemeriksaan dalam
Tujuan pemeriksaan dalam adalah:
— Menegakkan diagnosis pasti.
— Mempersiapkan tindakan untuk
melakukan operasi persalinan atau hanya memecahkan ketuban.
— Hasil pemeriksaan dalam teraba
plasenta sekitar ostium uteri intcrnum.
1.
Pemeriksaan penunjang
— Pemeriksaan USG
— Mengurangi pemeriksaan dalam
— Menegakkan diagnosis.
Intervensi
1. Segera lakukan operasi persalinan
untuk dapat menyelamatkan ibu dan anak atau mengurangi kesakitan dan kematian.
2. Pecahkan ketuban di atas meja
operasi dilanjutkan dengan pengawasan untuk dapat melakukan pertolongan lebih
lanjut.
3. Jika terjadi perdarahan pada
plasenta previa, rujuk ke tempat pertolongan persalinan yang mempunyai
fasilitas yang cukup.
Rujukan penderita plasenta previa sebaiknya dilengkapi dengan:
·
• Pemasangan infus untuk mengimbangi
perdarahan
·
• Sedapat mungkin diantar oleh
petugas
·
• Dilengkapi dengan keterangan
secukupnya
·
• Dipersiapkan donor darah untuk
transfusi.
Bahaya untuk janin:
·
Hypoxia
·
Perdarahan dan shock
1.
Solutio plasenta
Solutio plasenta adalah terlepasnya
plasenta yang letaknya normal pada korpus uteri sebelum jalan lahir. Apabila
terjadi sebelum kehamilan 20 minggu, mungkin akan dibuat diagnosis abortus
imminens. Plasenta dapat terlepas seluruhnya, solution plasenta totalis, atau
sebagian solution plasenta parsialis, atau hanya sebagian kecil pinggir
plasenta.
Pada solution plasenta darah dari
tempat pelepasan, mencari jalan keluar antara selaput janin dan dinding rahim
dan akhirnya keluar dari cervix terjadilah perdarahan keluar atau perdarahan
nampak. Kadang-kadang darah tidak keluar tapi berkumpul di belakang plasenta
membentuk haematom retroplacentair. Perdarahan ini disebut perdarahan ke dalam
atau perdarahan tersembunyi.
1. Anamnesis
·
• Terdapat perdarahan disertai rasa
nyeri
·
• Terjadi spontan atau karena trauma
·
• Perut terasa nyeri
·
• Diikuti penurunan sampai
terhentinya gerakan janin dalam rahim.
2. Pemeriksaan Umum
Pemeriksaan fisik umum
— Keadaan umum penderita tidak
sesuai dengan jumlah perdarahan
— Tekanan darah menurun, nadi, dan
pernapasan meningkat
— Penderita tampak anemis
Pemeriksaan khusus
— Palpasi abdomen : Perut tegang
terus – menerus, terasa nyeri saat dipalpasi, bagian janin sukar ditentukan
— Auskultasi : Denyut jantung janin
bervariasi dari asfiksia ringan sampai berat.
— Pemeriksaan dalam : Terdapat
pembukaan, ketuban tegang dan menonjol
3. Pemeriksaan penunjang dengan USG
dijumpai perdarahan antara plasenta dan dinding abdomen.
a. Solusio plasenta ringan
1. Lakukan penanganan secara
konservatif, jika perut tegang sedikit, perdarahan tidak terlalu banyak dan
keadaan janin masih baik.
2. Lakukan sesar jika perdarahan
terus berlangsung, ketegangan makin meningkat, namun kondisi janin masih baik
3. Lakukan rawat inap jika
perdarahan berhenti dan keadaan baik pada kehamilan prematur.
b. Solusio plasenta sedang dan berat
1. Pasang infus dan transfusi darah
2. Pecahkan ketuban
3. Induksi persalinan atau lakukan
sesar
Dalam menangani solusio plasenta,
mungkin bidan melakukan rujukan dengan memberi pertolongan kedaruratan seperti
memasang infus, tidak melakukan pemeriksaan dalam, diantar petugas yang dapat
memberikan pertolongan, mempersiapkan donor dari masyarakat atau keluarga, dan
menyertakan keterangan tentang apa yang telah dilakukan untuk memberikan
pertolongan pertama.
Komplikasi
Perdarahan, yang dapat
menimbulkan :
·
• Variasi turunnya tekanan darah
sampai keadaan syok
·
• Perdarahan tidak sesuai dengan
keadaan penderita anemis sampai syok
·
• Kesadaran bervariasi dare baik
sampai koma.
Perbedaan solution plasenta dan plasenta previa
Solutio plasenta
·
Perdarahan dengan
nyeri
·
Perdarahan segera disusul partu
·
Perdarahan keluar hanya sedikit
·
Palpasi sukar
·
Bunyi jantung anak biasanya tidak
ada
·
Pada toucher tidak teraba plasenta
tapi ketuban yang terus menerus tegang
·
Ada impressi pada jaringan plasenta
karena haematon
Plasenta Previa
·
Perdarahan tanpa nyeri
·
Perdarahan berulang-ulang sebelum
partus
·
Perdarahan keluar banyak
·
· Bagian depan tinggi
·
· Biasanya ada
·
· Teraba jaringan plasenta
·
· Robekan selaput marginal
C. Kehamilan ektopik
Kehamilan ektopik merupakan
kehamilan dengan sel telur yang telah dibuahi tumbuh dan berimplantasi
(menempel) di tempat yang normal yakni dalam endometrium (selaput lendir yang
kaya kelenjar) rongga rahim (kavum uterus).
Kehamilan ektopik dapat terjadi di
beberapa tempat pada organ reproduksi wanita selain rongga rahim, antara lain
di tuba falopii (saluran telur), kanalis servikalis (leher rahim), ovarium
(indung telur), dan rongga perut. Yang terbanyak terjadi di tuba falopii (90%).
Kehamilan ektopik dapat mengalami
abortus (ruptur/gugur) apabila kehamilan berkembang melebihi kapasitas ruang
tempat implantasi, keadaan ini disebut kehamilan ektopik terganggu. Kehamilan
ektopik merupakan suatu keadaan yang berbahaya karena dapat menyebabkan
perdarahan hebat dan berulang. Pada akhirnya, ini dapat menyebabkan penurunan
fertilitas atau kesuburan dan bahkan kematian ibu dan janin.
Pada kehamilan normal, proses
pembuahan (pertemuan sel telur dengan sperma) terjadi pada tuba, kemudian sel
telur yang telah dibuahi digerakkan dan berimplantasi pada endometrium rongga
rahim. Kehamilan ektopik dapat disebabkan antara lain karena bekas radang pada
tuba, sehingga hasil pembuahan terhambat ke rongga rahim, terdapat tumor atau
kista pada tuba, endometriosis (jaringan endemetrium ditemukan di luar kavum
uteri dan di luar miometrium), memiliki riwayat operasi tuba, dan kelainan
anatomi kongenital.
Pada kehamilan perut, janin
berkembang dalam rongga perut, namun tempat pertumbuhan yang tidak sempurna
menyebabkan janin tidak tumbuh normal atau kematian janin. Bila janin meninggal
pada usia kehamilan lanjut, maka janin dapat membatu.
2.Sakit Kepala Yang Hebat
Sakit kepala bisa terjadi selama
kehamilan, dan seringkali merupakan ketidaknyamanan yang normal dalam
kehamilan.Sakit kepala yang menunjukkan suatu masalah serius adalah sakit
kepala yang hebat, menetap dan tidak hilang dengan beristriahat. Kadang-kadang,
dengan sakit kepala yang hebat tersebut, ibu mungkin menemukan bahwa
penglihatannya menjadi kabur atau berbayang. Sakit kepala yang hebat dalam
kehamilan adalah gejala dari pre eklampsia.
3.Penglihatan Kabur
Karena pengaruh hormonal, ketajaman
penglihatan ibu dapat berubah dalam kehamilan. Perubahan ringan adalah
normal.Masalah visual yang mengindikasikan keadaaan yang mengancam jiwa adanya
perubahan visual (penglihatan) yang mendadak, misalnya pandangan kabur atau ada
bayangan, melihat bintik-bintik (spot), berkunang-kunang. Selain itu adanya
skotama, diplopia dan ambiliopia merupakan tanda-tanda yang menunjukkan adanya
pre-eklampsi berat yang mengarah pada eklampsi. Hal ini disebabkan adanya
perubahan peredaran darah dalam pusat penglihatan di korteks cerebri atau di
dalam retina (oedema retina dan spasme pembuluh darah).Perubahan penglihatan ini
mungkin disertai dengan sakit kepala yang hebat dan mungkin suatu tanda dari
pre eklampsia.
4.Bengkak Pada Muka Dan Jari Tangan
Hampir separuh dari ibu-ibu hamil
akan mengalami bengkak yang normal pada kaki yang biasanya muncul pada sore
hari dan biasanya hilang setelah beristirahat atau dengan meninggikan kaki
lebih tinggi daripada kepala.
Bengkak dapat menjadi masalah
serius jika muncul pada wajah dan tangan, tidak hilang setelah
beristirahat dan disertai dengan keluhan fisik lain. Hal ini dapat merupakan
pertanda dari anemia, gangguan fungsi ginjal, gagal jantung ataupun pre
eklampsia.
Gejala anemia dapat muncul dalam
bentuk oedema (bengkak) karena dengan menurunnya kekentalan darah pada
penderita anemia, disebabkan oleh berkurangnya kadar hemoglobin (Hb, sebagai
pengangkut oksigen dalam darah). Pada darah yang rendah kadar Hb-nya, kandungan
cairannya lebih tinggi dibandingkan dengan sel-sel darah merahnya.
Oedema adalah penimbunan cairan yang
berlebihan dalam jaringan tubuh dan dapat diketahui dari kenaikan berat badan
serta pembengkakan kaki, jari tangan dan muka. Oedema pretibial yang
ringan sering ditemukan pada kehamilan biasa, sehingga tidak seberapa berarti
untuk penemuan diagnosis pre-eklampsia. Oedema yang mengkhawatirkan adalah
oedema yang muncul mendadak dan cenderung meluas.
5.Keluar Cairan Per Vaginam
Cairan pervaginam dalam
kehamilan normal apabila tidak berupa perdarahan banyak, air ketuban maupun
leukhore yang patologis. Penyebab terbesar persalinan prematur adalah ketuban
pecah sebelum waktunya. Insidensi ketuban pecah dini 10 % mendekati dari semua
persalinan dan 4 % pada kehamilan kurang 34 mg.
Penyebabnya ketuban pecah
sebum waktunya adalah
·
Serviks inkompeten
·
Ketegangan rahim berlebihan
(kehamilan ganda, hidramnion)
·
Kelainan bawaan dari selaput ketuban
·
Infeksi.
Penatalaksanaannya yaitu
pertahankan kehamilan sampai matur,pemberian kortikosteroid untuk kematangan
paru janin, pada UK 24-32 minggu untuk janin tidak dapat diselamatkan perlu
dipertimbangkan melakukan induksi, pada UK aterm dianjurkan terminasi kehamilan
dalam waktu 6 jam sampai 24 jam bila tidak ada his spontan.
6.Gerakan Janin tidak Terasa
Ibu hamil mulai dapat merasakan
gerakan bayinya pada usia kehamilan 16-18 minggu (multigravida, sudah pernah
hamil dan melahirkan sebelumnya) dan 18-20 minggu (primigravida, baru pertama
kali hamil). Jika bayi tidur, gerakannya akan melemah. Bayi harus bergerak
paling sedikit 3 kali dalam periode 3 jam (10 gerakan dalam 12 jam).Gerakan
bayi akan lebih mudah terasa jika ibu berbaring/beristirahat dan jika ibu makan
dan minum dengan baik.
Gerakan janin berkurang bisa
disebabkan oleh aktifitas ibu yang berlebihan sehingga gerak janin tidak
dirasakan, kematian janin, perut tegang akibat kontraksi berlebihan ataupun
kepala sudah masuk panggul pada kehamilan aterm.
7.Nyeri Abdomen Yang Hebat
Nyeri abdomen yang tidak berhubungan
dengan persalinan adalah tidak normal.Nyeri abdomen yang mengindikasikan
mengancam jiwa adalah yang hebat, menetap dan tidak hilang setelah
beristirahat, kadang-kadang dapat disertai dengan perdarahan lewat jalan lahir.
Hal ini bisa berarti kehamilan
ektopik (kehamilan di luar kandungan), aborsi (keguguran), penyakit radang
panggul, persalinan preterm, solutio placenta.
Referensi
Manuaba, IBG. 2007.Pengantar
Kuliah Obstetri . EGC. Jakarta.
Prawirohardjo,Sarwono.2009.Ilmu
Kebidanan.Jakarta .PT Bina Pustaka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar